Meine Gedanken

Wednesday 9 July 2008

Verteidigungstag

Kemaren (07.07.08), gue dateng ke sebuah Veranstaltung di mana salah satu temen gue "Om Embee" harus mempertahankan master thesis dia. Di ruang kecil itu datang 2 profesor informatik dan beberapa tokoh informatik RWTH untuk menilai hasil kerja keras ridwan beberapa tahun belakangan ini.

Presentasi berjalan sangat lancar, walopun beberapa kali ada gangguan dari kompinya gara2 itu kompi minta connect ke inet terus. Saat demo program PLEFnya juga berjalan lumayan lancar, walopun mungkin ada beberapa bug yang harus dibenerin sama si om, tapi bukan sebuah kesalahan besar kok....setelah presentasi selese, gue, ai, mas riza, ridwan, henry pergi ke lab informatik yang sama sekali berbeda dengan lab milik anak mesin ato anak chemie. Di sana dikit menalurkan hasrat ingin narsis kami...terus si om dipanggil supervisornya. Katanya sih, pada dasarnya presentasi bagus banget and nilai bakal keluar 1 sampai 2 minggu lagi.

Dari pancaran majah si om, keliatan bahwa dia merasa sangat puas berhasil mempertahankan master thesisnya, tapi lebih puas lagi karena akhirnya dia sudah menyelesaikan tahap akhir studynya. Gue bisa ngerasa pancaran kesenangannya karena 2 minggu yang lalu, gue juga baru aja selese presentasi sebuah seminar tetang Kompos. Walopun presentasi gue bisa dibilang maen2 kalo dibandingin ama presentasi si om, tapi mirip laaah,,,,

Di balik kesuksesan om embee, ada sebuah makna yang bisa gue ambil. Gue sadar, bahwa kesuksesan dia butuh sebuah kerja keras, doa dan kesabaran. Kesuksesan dia bener2 bisa mbuat gue makin semangat untuk menjalani study yang insya Allah masih 2 tahun ini. Dan gue sadar, dengan kesuksesan dia menahan semua serangan dari profesor, gue mungkin sekali lagi akan mengalami sebuah perpisahan. Tapi seperti dikutip dari seorang tante di Aachen yang dia sendiri mengutip dari seorang pujangga "dalam setiap perpisahan, terdapat pertemuan dalam jati dirinya" (bener gak ya???hehehe salah gak tanggung looh). No Problem lah kalo harus berpisah...hidup itu udah ada yang ngatur kok, yang penting kita tetep kontak aja...

Selamat dan sukses Mohammad Ridwan Agustiawan Om Embee, M.Sc.
Semoga ilmumu bisa kau gunakan untuk membangun bangsa kita tercinta, Indonesia....

Sebutir Pasir Kehidupan

Dia tampak bersemangat sewaktu akan berangkat menuju desa kecil di mana akan diadakan pameran dari beberapa instansi pemerintah. Dia sendiri tergabung dalam instansi kesehatan milik pemerintah. Dia bersama 2 temannya mendapat kehormatan untuk mewakili anak2 seumurannya untuk memperagakan bagaimana melakukan pertolongan pertama terhadap kecelakaan.

Dia duduk di sebuah bangku yang terletak di sebuah panggung setinggi kurang lebih 1 meter. Satu dari temannya menerangkan apa yang akan mereka peragakan. Dia sendiri sebagai korban sebuah kecelakaan yang sedang ditangani oleh seseorang. Mukanya di olesi dengan cairan pembersih, kemudian temannya yang lainnya membalut mukanya.

Saat itu jarak mereka begitu dekat, dia bisa melihat jelas bagaimana liku mukanya, bisa merasakan hangat nafasnya, melihat jernih matanya dan merasakan sesuatu yang dia sendiri belum sadar bahwa hal itu akan mengubah kisah hidupnya.....